Di Tengah Kelangkaan Gula Pasir, Ditemukan 160 Ton Gula Pasir Menumpuk di Gudang Distributor
Di tengah kelangkaan gula pasir di pasaran, Satgas Pangan Kota Tasikmalaya menciptakan 160 ton gula pasir di suatu bangunan agen materi santapan di Jalur By Pass Ir H Djuanda, Kecamatan Bendahara, Sabtu( 21/ 3/ 2020) siang.
Gula pasir yang menumpuk di bangunan itu dikemas dalam sebagian bungkusan, semacam bungkusan keranjang serta bungkusan asongan. Tidak hanya gula pasir nampak pula menumpuk aci terigu.
Kepala Biro KUMKM Perindag Kota Tasikmalaya, Hektometer Firmansyah, yang mengetuai sidak, melaporkan keprihatinannya atas penemuan gundukan gula pasir ratusan ton ditengah kelangkaan di pasaran.
“ Semacam kita tahu bersama gula pasir dikala ini kan sangat jarang. Apalagi biayanya melampaui HET. Tetapi di bangunan ini nyatanya menumpuk hingga 160 ton,” tutur Firmansyah.
Tetapi sedemikian itu, Firmansyah tidak dapat mengatakan apakah kehadiran 160 ton gula pasir itu bagaikan kelakuan akumulasi. Sebab perihal itu telah masuh ranah aparat kepolisian.
“ Aku cuma dapat memohon owner gula pasir itu supaya lekas megedarkan ke pasar- pasar supaya persediaan kembali wajar serta harga juga dapat wajar kembali,” ucap Firmansyah.
Harga gula pasir di pasaran dikala ini, imbuh Firmansyah, pada umumnya Rp 15. 000. Maksudnya terdapat yang menjual di dasar terdapat pula di atas Rp 15. 000 per kilogram. Sedangkan HET gula pasir Kota Tasikmalaya sendiri Rp 12. 500 per kilogram.
“ Aku mengimbau para agen keinginan utama tidak menggunakan suasana dikala ini dimana lagi berjangkit virus C0r0na yang berakibat pada berkurangnya memasukkan materi santapan. Jika sedang saja dapat dipidana,” tutur Firmansyah.